Pernyataan Abdullah bin Baaz bahwa melukis � mengagungkan � menggantung gambar makhluk bernyawa adalah dosa besar

Melukis gambar–gambar makhluk bernyawa,
mengagungkan atau menggantungkannya di dinding atau
ditempat-tempat pertemuan dan sebagainya.


Jawaban Habib Munzir Al Musawa
Berkata Hujjatul Islam Al Imam Ibn Hajar menjelaskan
larangan itu, bahwa sebagian ulama berpendapat bahwa hal itu adalah pada masa awal islam karena kuatnya ajaran
jahiliyah dan kemusyrikan, namun jika sekarang maka tidak
demikian.
Sabda Rasul saw “Maukah kalian kuberitahu
orang orang mulia diantara kalian..?, mereka yg ketika
dilihat wajahnya maka membuat mereka ingat pada Allah
(Adabul Mufrad oleh Imam Bukhari), maka jelas sudah
bahwa larangan adalah penyembahan, bukan memuliakan
hamba yang dimuliakan Allah swt, sebagaimana Allah swt
memerintahkan Iblis untuk memuliakan Adam as, hamba
Nya yang shalih, namun Iblis menolak, inilah satu satunya
kesalahan Iblis, ia hanya mau memuliakan Allah, tanpa mau
memuliakan makhluk yang dimuliakan Allah


>>>>>>>>> Pernyataan Abdullah bin Baaz bahwa memuliakan
orang shalih adalah syirik
Memberikan loyalitas (wala’) kepada orang-orang
kafr dan munafk dengan cara menghormati, memuliakan,
mencintai dan bangga dengan mereka, bahkan memanggil
mereka dengan panggilan “Sayyid” (tuan yang mulia)

Jawaban Habib Munzir Al Musawa
Tentunya memanggil sayyid antara muslimin
adalah diperbolehkan oleh Rasul saw, sebagaimana Umar bin
Khattab ra berkata pada Abubakar shiddiq ra : Anta sayyiduna
wa khairuna wa ahabbuna ila rasulillah saw (engkau adalah junjungan kami, dan yang terbaik diantara kami, dan yang
kami cintai terhadap Rasul saw) (Shahih Bukhari).
Berkata Umar ra : Abubakar Sayyiduna, dan telah
membebaskan Bilal Sayyiduna. (shahih Bukhari).
Karena Rasul saw mengajari mereka berucap
demikian, seraya bersabda : Janganlah diantara kalian (untuk
para budak) berkata : aku akan membawakan makanan untuk
Rabbku, (rabb juga bermakna pemilik), namun katakanlah
(pada pemilik/tuan kalian) Sayyidy wa maulay (tuanku dan
junjunganku) (Shahih Bukhari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar